Langsung ke konten utama

MUSEUM AFFANDI Mengunjungi Istana Sang Maestro

Jl. Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta 55281, Indonesia
(0274) 562 593
Museum affandi adalah seluruh bagian dari kehidupan Affandi sebagai maestro seni lukis. Di wilayah tepi sungai Gajah Wong itu, Affandi hidup, berkarya, mentransformasikan ilmunya dan bersemayam di rumah abadinya.
Mengunjungi Museum Affandi yang terletak di Jalan Raya Yogyakarta-Solo, atau tepatnya tepi barat Sungai Gajah Wong, memberi kesempatan bagi anda untuk menjejaki seluruh bagian berarti dari kehidupan Affandi. Anda bisa melihat karya-karya agung semasa sang maestro hidup, karya para pelukis lain yang ditampungnya, alat transportasi yang dipakainya dahulu, rumah yang ditinggali hingga sebuah sanggar yang kini dipakai untuk membina bakat melukis anak.
Kompleks museum terdiri dari 3 buah galeri dengan galeri I sebagai tempat pembelian tiket dan permulaan tur. Galeri I yang dibuka secara pribadi oleh affandi sejak tahun 1962 dan diresmikan tahun 1974 ini memuat sejumlah lukisan Affandi dari awal berkarya hingga masa akhir hidupnya. Lukisan yang umumnya berupa lukisan sktesa dan karya reproduksi ini ditempatkan dalam 2 larik atas bawah dan memanjang memenuhi ruangan berbentuk lengkung.

Masih di Galeri I, anda bisa melihat sejumlah barang berharga semasa Affandi hidup. Di ujung ruangan, anda bisa melihat mobil Colt Gallan tahun 1976 yang berwarna kuning kehijauan yang dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan, juga sebuah sepeda onthel kuno yang tampak mengkilap sebagai alat transportasi. Anda juga bisa melihat reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika.
Menuju Galeri II, anda bisa melihat sejumlah lukisan para pelukis, baik pemula maupun senior, yang ditampungnya dalam museum. Galeri yang diresmikan tahun 1988 ini terdiri dari dua lantai dengan lukisan yang dapat dilihat dari sudut pandang berbeda. Lantai pertama banyak berisi lukisan-lukisan yang bersifat abstrak, sementara lantai 2 memuat lukisan dengan corak realis namun memiliki ketegasan.

Galeri III yang menjadi tujuan selanjutnya merupakan bangunan berbentuk garis melengkung dengan atap membentuk pelepah daun pisang. Bisa dikatakan, galeri berlantai 3 ini multifungsi, lantai pertama berfungsi sebagai ruang pameran sekaligus lokasi "Sanggar Gajah Wong" tempat bagi anak-anak untuk mengasah bakat melukis, lantai kedua sebagai ruang perawatan dan perbaikan lukisan, sementara lantai bawah tanah sebagai tempat menyimpan koleksi lukisan.
Tak jauh dari Galeri III, terdapat sebuah menara yang bisa digunakan sebagai tempat melihat pemandangan. Anda bisa melihat panorama seluruh bagian museum, Sungai Gajahwong hingga hiruk pikuk jalan raya. Turun dan berjalan ke barat dari menara itu, anda bisa melihat rumah berarsitektur unik yang digunakan Affandi sebagai tempat tinggal bersama istri dan anak.

Rumah tersebut dibangun dengan konsep rumah panggung dengan tiang penyangga utama berbahan beton dan tiang lain berbahan kayu. Atap rumah berbahan sirap yang berbentuk pelepah daun pisang dan bangunannya berbentuk lengkung. Lantai bawah rumah ini kini dipakai sebagai lokasi Kafe Loteng, tempat penjuualan makanan dan minuman bagi para pengunjung, sementara laintai atas rumah merupakan kamar pribadi Affandi.
Di sebelah kiri rumah, terdapat sebuah gerobak yang kini berfungsi sebagai mushola. Gerobak tersebut merupakan salah satu elemen pelengkap kompleks rumah Affandi yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan istri Affandi, Maryati. Semula, Maryati menginginkan adanya sebuah caravan yang banyak digunakan sebagai tempat tinggal berpindah bagi orang Amerika. Affandi menyetujui konsep bangunan itu, namun dengan wujud yang lebih meng-Indonesia, yaitu gerobak.

Sebelum pulang, anda bisa singgah di rumah abadi sang maestro yang wafat 23 Mei 1990, berada di antara Galeri I dan II. Rumah abadi Affandi tersebut berdampingan dengan rumah abadi milik sang istri. Halaman rumah abadi tersebut dihiasi oleh rimbunan pohon mawar.

 Ibu Guru juga tak mau kalah eksisnya
Pak Ponidi Guru Paling Ganteng
 Suasana Peserta Didik Dalam Bus
 Suasana Penjelasan Mengenai Sejarah Museum Affandi Oleh Pemandu Museum
  Suasana Penjelasan Mengenai Sejarah Museum Affandi Oleh Pemandu Museum
  Suasana Penjelasan Mengenai Sejarah Museum Affandi Oleh Pemandu Museum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Alumni SD Jejeran

SD Jejeran, Wonokromo , Pleret, Bantul, Yogyakarta. Saya dulu menimang ilmu di SD Jejeran. yang terletak di Jejeran, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupatennya sih pasti Bantul yah, :) Saya dulu masuk SD pertama kali tahun....tahun berapanya saya lupa, :D banyak pengalaman ya pastinya, kalau di rinci sih enggak bakalan selesai tentunya. Salah satunya ketika memakai rok merah putih dan sukanya itu rok pendek, sama itu loh.... rambutnya di kucir sama pakai bandana, :) pengen sih mengulang masa-masa itu kembali, tapinyakan nggak bakalan bisa terulang ya, syang deh, :( karena seperti pepetah, waktu itu nggak akan bisa terulang walau 1 detikpun, sok bijak ya akunya, hhihihi oh iya, SD Jejeran itu sudah terakreditasi A lohh, bayangkan saja bagaimana pikiranmu tentang SD yang sudah terakreditasi A itu. Pasti yang ada di benak kalian keren, anaknya pintar-pintar kan? dan masih banyak lagi, dan itupun jawaban yang ada di SD.ku pokoknya bangga jadi anak SD Jejeran. htt

Kirab Budaya Mataram Pleret V Tahun 2017 di Lapangan Sultan Agung Pleret, Pleret, Bantul pada Minggu (3/9/2017)

Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret (YWBMP) menggelar Kirab Budaya Mataram Pleret V Tahun 2017 di Lapangan Sultan Agung Pleret, Pleret, Bantul pada Minggu (3/9/2017) Kirab mengambil Start di Situs Gunung Senetono Pleret dan Finish di Lapangan Sultan Agung Pleret. Kirab diikuti dua barisan bergodo prajurit Kraton dan Srikandi, serta iring-iringan andong dan peserta pelajar menggunakan mobil bak terbuka. Kirab Budaya merupakan rangkaian kegiatan tahunan Gelar Budaya Mataram Pleret V Tahun 2017. Tujuannya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya asli peninggalan Kerajaan Mataram Pleret pada masa Sultan Agung (1613-1645) dan Sunan Amangkurat Agung (1645-1677) yang adiluhung agar tidak terlupakan oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Adapun tema yang diangkat pada tahun ini adalah "Mengenang Kejayaan Masa Lalu Membangun Kemsyhuran Masa Depan". Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, Dewan Pembina YWBM Drs.

Lomba Lukis Islami Tingkat Gugus I Jejeran

Maju selalu SD Jejeran Jaya Lomba Lukis Islami Tingkat Gugus diadakan di SD BRAJAN yaitu pada hari kamis tanggal 20 september 2012, lomba tersebut diikuti empat sekolah diantaranya SD JEJERAN, SD BRAJAN, SD PANDES, SD MUHAMMADIYAH WONOKROMO dengan peserta berjumlah 9 Siswa-Siswi. Dari SD JEJERAN mengikutkan dua peserta yaitu Inas Soraya (Kelas 5 C) dan Zinwan (Kelas VI A) Dari hasil lomba tersebut SD JEJERAN meraih juara II atas nama Inas Soraya Semoga dengan adanya lomba tersebut dapat menumbuhkan kreatifitas dalam berkaraya, semakin dihargai hasil karyamu dan semakin bertambah prestasimu. SD NJER JAYA (Penulis_@2012)